Kaizen

Kaizen adalah suatu metode praktis yang berfokus pada tindakan perbaikan menuju ke arah yang lebih baik dari sebelumnya dalam menjalankan proses operasional di semua bidang organisasi. Kaizen merupakan gabungan dari dua kata dalam Bahasa Jepang yaitu “KAI” (berubah) dan “ZEN” (baik) yang jika diterjemahkan memiliki makna “perbaikan terus-menerus”.

Berdasarkan testimoni dari perusahaan yang menerapkan Kaizen. Kaizen terbukti merupakan metode yang sangat efektif dan kuat. Namun tidak setiap metode Kaizen terimplementasi dengan baik/tidak berjalan efektif karena perusahaan yang menerapkan kaizen belum sepenuhnya berkomitmen untuk menempatkan dan merespon kaizen sebagai landasan strategi.

Berikut adalah tiga contoh penerapan kaizen di dalam perusahaan, sebagai berikut:

1. Pemeliharaan Tempat Kerja (5S)

Dalam bahasa Jepang disebut sebagai 5S (Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, dan Shitsuke) atau disebut juga 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, dan Rajin). Inti dari 5R, karyawan mengikuti semua aturan yang disepakati dan ditetapkan pada tiap langkah 5R. Saat mencapai langkah rajin, mereka telah cukup terbekali untuk mengikuti dan mematuhi berbagai aturan lain dalam pekerjaan mereka.

2. Penghilangan Pemborosan

Kegiatan yang tidak memberikan nilai tambah adalah pemborosan. Segala sumber daya di tempat kerja memiliki dua kemungkinan apakah ia memberikan nilai tambah atau tidak memberikan nilai tambah.

3. Standardisasi

Standarisasi tetap diberlakukan sampai ada karyawan yang dapat mengerjakan suatu aktivitas dengan lebih baik sehingga tidak ada standar yang bersifat permanen tetapi harus terus diperbaiki. 

Dalam penerapannya, kaizen harus dimulai dari perubahan pola pikir dari setiap individu dari organisasi tersebut. Dalam kaizen, kemajuan yang diraih bukanlah hasil satu lompatan besar ke depan, tetapi diraih karena perubahan kecil tanpa henti yang berhubungan dengan perbaikan ke arah yang lebih baik. Oleh karena itu, menerapkan kaizen di tempat kerja akan menciptakan dampak besar dari perubahan kecil yang dilakukan serta menciptakan budaya perbaikan berkelanjutan.

Share this :