Cara Mengatasi Burn Out Tanpa Menguras Isi Dompet

Cara mengatasi burn out, untuk menghadapi tantangan, hambatan dan kesulitan merupakan hal yang sering kita lakukan selama bekerja apalagi di tengah kehidupan sekarang yang serba cepat dan tuntutan yang terus menerus. Hal ini merupakan salah satu faktor seseorang merasa sangat lelah dan menimbulkan burnout. Burnout bukan hanya kelelahan fisik saja namun juga kelelahan terhadap mental yang berdampak pada penurunan motivasi dan kinerja seseorang.

Apa itu Burn Out?

Burnout adalah keadaan dimana seseorang kehilangan motivasi atau minat dalam melakukan kegiatan , bahkan mengakibatkan kelelahan secara fisik, mental dan emosional. Ciri-ciri orang burnout biasanya :

  • Mudah marah atau tersinggung dalam segala hal
  • Mudah lelah, bahkan sulit sekali untuk bangun dari tempat tidur di pagi hari
  • Perubahan pola makan, seperti tidak nafsu makan
  • Tidak bersemangat
  • Cenderung menarik diri dari kehidupan social

Dampak Buruk Burn Out Bagi Perusahaan dan Karyawan

Burnout merupakan kondisi yang perlu ditangani dengan baik karena dapat menguras energi dan bekerja dengan konsentrasi yang buruk.Maka, perusahaan perlu memahami dampak burnout pada karyawan, diantaranya :

1. Penurunan Produktivitas

Karyawan yang mengalami burnout cenderung memiliki kinerja yang rendah dan kurang produktif. Mereka mungkin kesulitan berkonsentrasi, membuat keputusan, atau menyelesaikan tugas dengan efisien.

2. Peningkatan Tingkat Absensi

Karyawan yang mengalami burnout cenderung lebih sering absen atau terlambat karena mereka mungkin merasa terlalu lelah atau tidak termotivasi untuk datang ke tempat kerja.

3. Peningkatan Tingkat Pergantian Karyawan

Burnout dapat menyebabkan karyawan merasa tidak puas dengan pekerjaan mereka dan akhirnya meninggalkan perusahaan untuk mencari kesempatan yang lebih baik. Ini dapat meningkatkan biaya perekrutan dan pelatihan baru.

4. Penurunan Kualitas Pekerjaan

Karyawan yang burn out mungkin tidak memberikan hasil kerja yang memenuhi standar yang diharapkan, yang dapat berdampak negatif pada reputasi perusahaan dan kepuasan pelanggan.

5. Meningkatnya Konflik dan Ketegangan di Tempat Kerja

Karyawan yang mengalami burnout cenderung lebih mudah tersinggung atau mudah marah, yang dapat menyebabkan meningkatnya konflik antar karyawan dan mengganggu kerjasama tim.

6. Biaya Kesehatan yang Meningkat

Burnout dapat menyebabkan masalah kesehatan fisik dan mental yang serius bagi karyawan, seperti gangguan tidur, kecemasan, dan depresi. Perusahaan mungkin perlu mengeluarkan biaya tambahan untuk asuransi kesehatan dan perawatan medis.

7. Kurangnya Inovasi dan Kreativitas

Karyawan yang mengalami burnout mungkin kehilangan minat dalam mencoba hal-hal baru atau berinovasi, yang dapat menghambat kemampuan perusahaan untuk bersaing dan berkembang.

Bagaimana Cara Mengatasi Burn Out

Perusahaan perlu menangani burnout pada karyawan dengan berbagai Langkah strategis demi mencipatakan lingkungan kerja yang sehat dan produktif serta peningkatan kesejahteraan karyawan.

Berikut Langkah-langkah cara mengatasi burnout :

1. Promosikan Work Life Balance

Perusahaan harus mempromosikan budaya kerja yang menghargai keseimbangan antara kehidupan kerja dan pribadi.

2. Edukasi dan Pelatihan

Memberikan pelatihan kepada karyawan tentang pengenalan gejala burnout, cara mengatasi stres, manajemen waktu yang efektif, dan teknik relaksasi.

3. Perencanaan Beban Kerja yang Realistis

Pastikan bahwa beban kerja yang diberikan kepada karyawan realistis dan sesuai dengan kapasitas mereka.

4. Dukungan dan Konseling

Menyediakan akses kepada karyawan untuk dukungan psikologis dan konseling dapat membantu mereka mengatasi stres dan tekanan yang terkait dengan pekerjaan.

5. Fasilitas Kesehatan dan Kesejahteraan

Menyediakan fasilitas di tempat kerja seperti ruang meditasi, area rekreasi, atau program kebugaran dan kesehatan dapat membantu karyawan mengelola stres dan meningkatkan kesejahteraan fisik dan mental mereka.

6. Pengakuan dan Penghargaan

Mengakui dan menghargai kontribusi karyawan secara teratur dapat meningkatkan motivasi dan memperkuat rasa keterlibatan mereka dalam pekerjaan. Ini dapat dilakukan melalui program penghargaan, pengakuan publik, atau promosi berdasarkan kinerja.

Namun sebagai karyawan kita juga dapat mengatasi burnout secara mandiri dengan cara :

1. Menjaga Keseimbangan hidup

Jika burnout disebabkan oleh pekerjaan, maka kita dapat mengambil cuti sesekali dan healing untuk menyegarkan pikiran dan mengembalikan semangat.

2. Lakukan Hal Menyenangkan

Carilah hal-hal yang dapat membangkitkan semangat, biasanya dengan beraktivitas sesuai hobi yang kita minati.

3. Menjalani Pola Hidup Sehat

Mulailah hidup sehat dengan mengonsumsi makanan yang sehat, rutin oalharga dan tidur secukupnya. Hindari makanan yang gula tinggi karena memiliki kandungan asam amino yang menghambat pengluaran hormon serotonin yang membuat bahagia.

4. Berbagi cerita dengan orang terdekat

Berceritalah kepada kerabat atau orang terdekat apa yang kamu rasakan. Hal ini dapat membantu melepaskan emosi negative serta meredakan stress.

Studi Kasus Bagaimana Perusahaan Besar Membantu Mencegah atau Mengatasi Karyawan Burn Out

Beberapa contoh Perusahaan terkenal dalam mengatasi burnout :

1. PT. Unilever Indonesia Tbk.

Unilever menjalankan inisiatif untuk menciptakan ekosistem kerja yang kondusif dalam menjaga kesehatan mental karyawannya. Perusahaan ini mencetuskan konsep pendekatan kesehatan mental , diantaranya : physical wellbeing, mental wellbeing, emotional wellbeing dan being purposeful. Bebapa inisiatif yang dilakukan oleh unilever seperti :

a. Membentuk Tim ‘Teman Curhat’

Unilever membentuk tim Mental Health Champion. Mereka yang bertugas menjadi ‘teman curhat’ bagi karyawan. Hal ini merupakan wadah agar karyawan bisa mengutarakan keluh kesahnya dan tidak memendam beban sendiri yang akan berakhir menjadi stress.

b. Hotline Gratis

Unilever mengadakan hotline secara gratis setiap tahunnya yang mengangkat isu Kesehatan mental , bahkan menghadirkan psikolog dan karyawan bisa berkonsultasi.

2. Mitsubishi Electric Corporation

Perusahaan ini mengadopsi kebijakan “Shining Monday”, di mana karyawan diizinkan untuk memulai pekerjaan mereka satu jam lebih lambat pada hari Senin untuk memberikan waktu ekstra untuk istirahat dan kegiatan pribadi. Langkah ini diambil untuk mengurangi tingkat stres dan kelelahan di awal minggu.

3. Panasonic Corporation

Panasonic menawarkan berbagai program kesehatan dan kebugaran kepada karyawannya, termasuk fasilitas olahraga di kantor dan dukungan untuk kegiatan sehari-hari seperti berjalan kaki atau bersepeda ke tempat kerja. Program-program ini bertujuan untuk meningkatkan kesehatan fisik dan mental karyawan serta mengurangi tingkat stres.

Penulis : RR
Share on facebook
Share on twitter
Share on linkedin
Share on whatsapp