New Normal

6 Strategi Bisnis Ini Untuk Bersaing di Era New Normal

Udah nggak diragukan lagi, semua perusahaan dan bisnis memang sudah dipengaruhi di era New Normal yang, terlepas dari kekuatan dan jenis industri mereka. Dengan seluruh sektor bisnis hampir macet (dan juga lockdown), semua industri yang bergantung juga sangat menderita.

Efek pandemi corona ini dirasakan dimana-mana, terutama para pebisnis yang mengalami banyak shift di era ini. Nah berikut ada beberapa dampak pandemi yang dirasakan oleh para sektor usaha yang sudah dirangkum yakni :

Perubahan Perilaku Konsumen Di Era New Normal

Yang pertama adalah perilaku konsumen yang berubah. Di era new normal ini, daya beli dan kepercayaan diri pembeli ketika ingin membeli suatu barang semakin menurun. Pembeli saat ini akan mengesampingkan keinginannya dan akan memprioritaskan kebutuhan. Perilaku konsumen yang berubah dengan cepat ini membuat mereka juga mengurangi membeli hal tidak penting dan menurunkan aktivitas jual-beli kebutuhan tersier, seperti telepon genggam baru dan pariwisata.

Namun, dalam artikel yang diterbitkan McKinsey, pembeli di era ini juga cenderung akan mengabaikan harga dan lebih memperhatikan kebutuhan primer mereka. McKinsey mengatakan ini ada hubungannya sama teori permintaan loh, dimana semakin sedikit barang (langka) maka semakin tinggi harga yang diberikan. 

Hal ini membuat konsumen udah nggak peduli lagi sama harga. Mereka akan lebih mementingkan kebutuhannya, seperti contohnya mass buying yang dilakukan oleh konsumen pada makanan dan produk kesehatan, seperti vitamin, hand sanitizer dan masker dan hal hal ini sifatnya penting dan wajib sehingga konsumen tidak lagi pusing memikirkan harganya. Di era pandemi ini, banyak sekali kejadian yang mentrigger para konsumen seluruh dunia untuk mengubah perilaku mereka dengan sekejap.

Transformasi Digital

Kini semenjak adanya pandemi virus corona, konsumen online bukan hanya generasi millenial saja, loh. Pada awalnya, memang generasi millenial yang mendominasi pasar online. Namun, setelah pandemi dan anjuran social distancing serta karantina di rumah, banyak konsumen dari berbagai kalangan beralih ke digital. Dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari, banyak orang berbondong-bondong memilih untuk menggunakan online shop dibandingkan pergi ke toko offline dikarenakan banyaknya resiko yang akan terjadi di luar sana. 

 

Belanja online juga pastinya membuat semua orang beralih ke transaksi online. Hal ini juga didukung oleh pernyataan WHO yang menyatakan bahwa uang tunai bisa menyebarkan berbagai virus. Nah, hal ini bikin orang orang lebih memilih untuk pindah ke pembayaran non-tunai dalam aktivitas sehari-hari mereka, contohnya belanja di supermarket sampai membayar parkir, nih. Bank Indonesia (BI) sendiri juga turut mengajak masyarakat untuk go cashless untuk mencegah penyebaran virus corona. 

Selain kegiatan jual beli, kegiatan belajar mengajar juga sekarang sudah beralih ke digital, nih! Dikarenakan era ini, sekolah belum bisa beroperasi seperti biasa, maka kegiatan belajar mengajar harus bisa secara virtual. Hampir semua sekolah sekarang menerapkan ini untuk kegiatan belajar mengajarnya agar para siswa tetap bisa mendapatkan ilmu tanpa harus bertatap muka secara langsung di sekolah.

Lain daripada itu, beberapa pekerja kantoran juga sudah ber-transform untuk mengerjakan seluruh pekerjaannya dari rumah aja. Lebih repot sih dalam mengkoordinasikan semua hal tanpa tatap muka secara langsung, tapi udah banyak banget kok aplikasi dan manajemen yang bisa digunakan agar kamu bisa connect dengan banyak orang dan untuk work from home

Nah, diatas itu adalah beberapa perubahan dan dampak yang dirasakan oleh pebisnis di era pandemi ini. Setelah mengenal dampak dan menganalisa masalah yang terjadi pada bisnis di era ini, tentu akan mudah untuk mencari strategi dalam menghadapi tantangannya. Disini akan membagikan berbagai tips nih gimana sih agar bisnis kamu bisa survive di zaman new normal, yuk sama sama cari tahu jawabannya!

6 Strategi Menghadapi New Normal

Pada satu sisi, pandemi virus corona memang mendatangkan banyak masalah dan juga kerugian, namun di sisi lain bisa loh kamu cari positifnya. Di era new normal, kamu bisa membuka peluang untuk para pebisnis nih, membuka usaha lain, mereview ulang visi dan misi perusahaan serta menghadapi tantangan dan mencari solusi yang tepat untuk perusahaan.

Banyak yang mengatakan bahwa “the new normal requires a new mindset”, jadi kita nggak bisa santai dan diam di area nyaman kita aja nih, teman-teman Exabytes! Bisnis di era new normal ini harus adaptif dan optimis. 

Kondisi seperti saat ini bisa banget membuat sebuah bisnis menjadi semakin besar apabila kita dapat mengoptimalkan segala hal yang bakalan dibahas di bawah. Jadi, cari tahu sama-sama yuk strategi apa saja yang bisa ngebantu bisnis agar pulih dan sukses terjun ke era new normal ini! 

Inovasi yang Relevan

Poin pertama kata kuncinya adalah relevansi. Emang di era baru pasti dibutuhkan inovasi dan perombakan besar-besaran, namun banyak juga inovasi yang dilakukan ini malah menyimpang.

Usahakan dalam melakukan inovasi untuk bisnis tetap harus selaras dengan sektor industri bisnis kamu, ya! Inovasi yang digunakan juga sebaiknya memperhatikan kebutuhan target market bisnis, bukan hanya yang terlihat sedang ngetrend, jadi tetap harus melakukan riset nih apa aja inovasi yang bakalan berguna dan cocok untuk bisnis masing-masing orang.

Mengoptimalkan Sistem Online

Efek social distancing dan menyempitnya ruang jual beli antara penjual dan pembeli di toko offline menjadikan sistem online ini salah satu cara ampuh untuk survive di tengah pandemi. Meskipun sudah “new normal” dan toko-toko offline sudah kembali dibuka, tetap saja perilaku dan aktivitas masyarakat belum sepenuhnya kembali seperti biasa. Orang orang akan tetap terus mengandalkan sistem online karena selain convenient, hal ini juga minim resiko, sih.

Maka dari itu, sangat diperlukan pengoptimalan sistem online bisnis kamu nih, agar calon pembeli akan lebih mudah untuk menemukan dan membeli dari tokomu!

Memanfaatkan Digital Marketing

Nah, ini tetap berhubungan sama poin di atas, melakukan transisi ke sistem online. Digital marketing memang suatu hal yang nggak bisa dipisahin. Jadi, salah satu strategi untuk menghadapi new normal adalah coba untuk memanfaatkan digital marketing untuk mempromosikan bisnis kamu. 

Iklan di media digital itu low budget kok, apabila dibandingkan dengan channel marketing yang lainnya, contohnya billboard. Selain low budget, ini juga memberikan hasil yang tinggi loh, yang bisa membantu bisnis untuk menggunakan strategi pemasaran yang tepat sambil menghemat budget biaya pemasaran! Kamu bisa beriklan ke sosial media terlebih dahulu lalu memperluas channel marketing digital lainnya.

Melakukan Kolaborasi

Saat ini, promosi bisa dilakukan dengan berbagai cara, salah satu contohnya adalah melalui kolaborasi. Tetap berkaitan kok sama dua poin diatas, kolaborasi antara brand yang kamu miliki sama influencer bisa meluaskan jaringan promosi yang tepat sasaran, nih! 

Perlu diingat juga, guys, kolaborasi jangan sembarangan memilih influencer yang lagi terkenal aja, ya. Pilihlah orang dan komunitas yang sesuai dengan target market, sehingga strategi ini bisa membawa segudang manfaat untuk bisnis. 

Disarankan untuk mencoba menggunakan influencer nano, seseorang yang memiliki followers banyak di sosial media namun jumlahnya tidak sampai 10 ribu followers. Selain murah harganya, strategi ini efektif juga kok kalau bisnis bisa pintar memilih komunitas yang tepat. Influencer ini efektif karena dengan followers yang lebih sedikit, ia bisa dekat dengan pengikutnya. Tentu, harus konsisten ya guys kalau ingin bisnis kamu berhasil untuk konten promosi!

Bangun Hubungan dengan Customer

Selama pandemi bahkan saat era new normal, aktivitas manusia nggak bakalan sama kaya dulu. Orang-orang tetap bakalan stay at home untuk menghindari resiko terkena virus corona. Jadi, perusahaan dan bisnis harus memutar otak gimana ya cara dan langkah terbaik untuk tetap menjalin komunikasi yang baik dengan konsumennya.

Contohnya, bisnis bisa meningkatkan pelayanan customer service, dengan merambah ke berbagai sosial media yang mudah dihubungi selama 24 jam. Dengan memanfaatkan sosial media ini juga, bisnis bisa gencar update soal produk dan jasa yang ditawarkan bahkan sampai promosi dan kampanye, loh! Gamau kan pelanggan kamu ketinggalan info menarik?

Dengan menjaga customer relationship yang baik, pelanggan akan merasa semakin dekat dengan perusahaan dan ada emotional attachmentnya sendiri. Konsumen juga bisa memberikan feedback yang baik ke bisnis dan juga bisa meningkatkan repeat order penjualan lho!

Manajemen Risiko

Selain semua hal yang dilakukan diatas, tetap saja bisnis harus melakukan manajemen risiko guna untuk merumuskan strategi mana yang sekiranya sesuai dengan perusahaan sampai strategi mana yang menghadapi potensi kerugian sehingga perusahaan bisa berhenti menggunakan strategi itu dan memikirkan alternatif lain. 

Lakukan analisis resiko apa saja yang akan terjadi di bisnis kamu pada new normal ini. Dengan ini bisnis lebih mudah untuk menghindari resiko, mengurangi potensi resiko sampai bahkan menanggung dan mencari solusi dengan cepat atas kerugian yang dialami, nih! 

 

Hal ini perlu ditekankan nih ke para pelaku bisnis, mereka harus mulai meraba situs online sebagai salah satu wadah untuk membuka bisnis karena di zaman ini, apapun udah serba online. Untuk yang sebelumnya pernah memiliki bisnis online, mungkin ini bukan suatu tantangan sulit karena pasti kalian udah pernah coba atasi dan melakukan uji coba, namun untuk pebisnis yang sebelumnya belum pernah mencoba platform online, mungkin akan merasakan berbagai kesulitan.