Pentingnya nutrisi bagi anak-anak menjadi hal yang krusial di setiap negara termasuk di Indonesia. Makan siang gratis sudah diselenggarakan oleh berbagai negara seperti London, Brasil, Finlandia, dan beberapa negara bagian Amerika Serikat dengan menyediakan makan siang gratis di sekolah. Program ini kerap kali disebut sebagai lunch atau meal program.
Program makan siang gratis merupakan program untuk meningkatkan gizi anak dan meningkatkan perkembangan ekonomi negara. Anak dari keluarga yang kurang mampu bisa mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan tanpa perlu mengeluarkan biaya dan diharapkan ekonomi penyedia makanan di kantin pun meningkat.
Anggaran yang dikeluarkan oleh Dinas Pendidikan kabupaten Tangerang sebagai volunteer untuk setiap porsi makanan yaitu sebesar Rp15.000. Nominal tersebut dinilai kecil untuk menyediakan satu porsi makanan dengan nilai gizi yang tinggi, mengingat harga bahan sembako yang terus meningkat. Penjual di kantin pun menyuarakan agar anggaran untuk setiap porsi makanan ditingkatkan menjadi Rp20.000.
Berdasarkan hasil simulasi program makan siang gratis, anggaran sebesar Rp15.000 dapat menghasilkan berbagai menu makanan. Menu makanan yang disediakan dapat berupa: nasi ayam, nasi semur telur, siomay, dan gado-gado. Setiap menu dilengkapi dengan sayuran dan buah pisang sebagai penyedia serat dan vitamin.
Menu tersebut dinilai cukup untuk memenuhi gizi dan kalori kebutuhan anak-anak. Nasi sebagai penyedia karbohidrat, ayam dan telur sebagai penyedia protein, ditambah dengan sayuran dan buah. Hal ini menunjukkan bahwa program makan siang dengan anggaran sekian besarnya dapat menghasilkan makanan dengan gizi yang seimbang.Selain kandungan gizi, hal lain seperti wadah tempat makan dan cara untuk menyajikan makanan secara higenis dan layak.
Hal pertama yang perlu diperhatikan yaitu wadah tempat makan yang digunakan. Hasil simulasi menunjukkan bahwa anak-anak menggunakan tempat bekal makanan. Penggunaan tempat bekal makanan dapat merupakan salah satu wadah makanan karena bahan sudah bersifat food grade dan tidak akan membahayakan Kesehatan anak-anak.
Wadah pengemas yang tidak disarankan yaitu Styrofoam. Menurut WHO (World Healt Organization), penggunaan Styrofoam untuk mengemas makanan panas dapat menyebabkan benzoate yang merupakan zat penyebab kanker untuk membaur dengan makanan yang akan disantap. Hal ini membuktikan penggunaan Styrofoam dapat berbahaya untuk tubuh anak-anak.
Cara Menyajikan Makanan yang Sehat dan Layak
Selanjutnya, cara untuk menyajikan makanan yang sehat, higenis, dan layak. Penyajian makanan merupakan salah satu tahap yang penting untuk menjamin mutu makanannya. Penyajian perlu dipastikan menggunakan wadah yang mudah dibersihkan, bersifat foodgrade, tidak diletakkan dekat bahan berbahaya seperti: oli, obat bakar nyamuk, dan lain sebagainya. Selain itu, wadah penyajian sebaiknya bisa ditutup untuk menghindari lalat maupun pencemar lainnya untuk masuk dan mencemari makanan anak-anak.
Hal lain terkait penyajian yang perlu diperhatikan adalah bahwa penyajian dilakukan di tempat yang tertutup dan jauh dari pintu keluar, agar terhindar dari polusi udara maupun debu. Selain itu, kondisi kebersihan meja dan peralatan pendukung yang digunakan perlu dipastikan bersih dan tidak saling mengkontaminasi dengan kata lain, alat pendukung sebaiknya dipisahkan untuk setiap makanan yang disajikan.
Pengendalian cara menyajikan pangan tidak hanya membahas terkait makanan yang sedang disajikan, namun juga terkait kebersihan personel yang menangani setiap makanan tersebut. Hal penting yang perlu diperhatikan untuk personel yang menyajikan adalah kebersihan pribadi atau personal hygiene setiap personel. Personal hygiene yang sudah dilakukan berdasarkan hasil simulasi yaitu penggunaan sarung tangan plastic saat penyajian. Namun selain sarung tangan plastic, perlu dipastikan juga bahwa personel yang bekerja menggunakan hairnet/penutup kepala, penutup mulut, tidak menggunakan aksesoris seperti anting-anting, gelang, kalung, bros, peniti, dan perlu menggunakan celemek. Selain perlengkapan yang perlu digunakan atau dilepas, setiap personel wajib mencuci tangan sebelum menyajikan makanan.
Pengendalian higenitas dan kelayakan makanan berawal dari infrastruktur yang Sesuai, pengendalian stok hingga kebersihan setiap personel, namun pengendalian makanan tidak harus susah. Segera hubungi konsultan Bizplus.id untuk berkonsultasi mengenai cara untuk mengendalikan higenitas makanan.
Penulis: F