SSOP dan Kunci Persyaratan Sanitasi

SSOP (Sanitation Standard Operating Procedures) merupakan hal yang sangat penting dalam industri pangan untuk menghasilkan produk yang memenuhi standar keamanan pangan. Penerapan SSOP saat ini juga menjadi perhatian utama untuk mendapat kepercayaan konsumen untuk menghasilkan produk yang bersih, sehat, dan aman. Sanitasi merupakan usaha pencegahan bahaya keamanan pangan (bahaya alami maupun bahaya yang disengaja) dengan cara menghilangkan atau mengatur faktor-faktor yang menjadi sumber bahaya keamanan pangan di seluruh rantai pasok. SSOP merupakan standar prosedur-prosedur dengan menerapkan prinsip pengelolaan lingkungan melalui kegiatan sanitasi dan hygiene.

Prinsip Sanitasi

Menurut Winarno dan Surono (2004), prinsip sanitasi dikelompokkan menjadi 8 aspek kunci sebagai persyaratan utama sanitasi, yaitu:

  1. Keamanan air
    Air yang kontak dengan makanan atau peralatan dan proses produksi harus aman dan bersumber dari air bersih atau air yang mengalami proses perlakuan sehingga memenuhi standar mutu. Standar mutu air yang kontak dengan makanan mengacu ke Peraturan Kementerian Kesehatan No. 492 tahun 2010 tentang Kualitas Air Minum.
  2. Kondisi dan kebersihan permukaan yang kontak dengan bahan pangan
    Semua peralatan dan perlengkapan yang kontak dengan bahan pangan harus didesain dan terbuat dari bahan yang mudah dibersihkan dan peralatan serta perlengkapan harus dibersihkan dengan metode yang efektif (proses sanitasi harus dipastikan tidak ada residu atau sisa bahan makanan tertinggal di peralatan).
  3. Pencegahan kontaminasi silang
    Pekerja tidak boleh menggunakan perhiasaan selama proses produksi, pekerja dilarang berbicara selama proses berlangsung, dan pekerja wajib menggunakan masker, penutup kepala dan sarung tangan.
  4. Menjaga fasilitas pencuci tangan, sanitasi, dan toilet
    Fasilitas sanitasi dan cuci tangan harus mudah dijangkau pekerja, penyediaan mesin alat pengering tangan, penyediaan toilet harus cukup untuk pekerja, 50-100 minimal 3 toilet, dan harus dijaga kebersihannya.
  5. Proteksi dari bahan-bahan kontaminan
    Bahan pangan dan non pangan masing-masing harus terlindungi dari cemaran fisik, kimia dan biologi, tempat dapat menampung dan jauh dari lokasi produksi, dan penggunaan bahan kimia harus mengikuti aturan penggunaan.
  6. Pelabelan, penyimpanan, dan penggunaan bahan toksin yang benar
    Bahan pangan dan non pangan harus disimpan terpisah untuk menghindari kontaminan dan pengemasan harus dapat meminimumkan dari cemaran fisik, kimia dan biologis.
  7. Pengawasan kondisi kesehatan personil yang dapat mengakibatkan kontaminasi
    Pengawas dan pengecekan kesehatan karyawan harus dilakukan secara rutin, pekerja yang dalam kondisi sakit, luka dapat menjadi sumber kontaminan pada proses pengolahan, kemasan dan produk akhir tidak boleh masuk sampai kondisinya normal.
  8. Menghilangkan hama pengganggu dari unit pengolahan
    Tempat produksi harus bersih, tidak boleh ada sisa-sisa bahan yang tercecer, ruang produksi, gudang dan ruang lain harus bebas dari hama pabrik seperti tikus dan serangga.
Manfaat SSOP

Hal-hal diatas merupakan 8 aspek kunci penerapan SSOP yang dapat menghasilkan produk yang memenuhi standar keamanan pangan. Berikut adalah manfaat ketika Anda menerapkan SSOP antara lain:

  1. Meningkatkan kualitas sehingga tingkat keamanan produk yang Anda hasilkan meningkat, seirama dengan menurunnya kontaminasi bahaya keamanan pangan.
  2. Meningkatkan kesadaran dan menjamin seluruh karyawan mengerti tentang pentingnya sanitasi.
  3. Meningkatkan praktik sanitasi di area proses.

Jika Anda tertarik ingin mengetahui lebih dalam tentang penerapan SSOP di perusahaan Anda, jangan ragu untuk menghubungi Bizplus sebagai jasa konsultasi dan training yang sudah terpercaya dan berpengalaman di bidang tersebut.

Penulis : RP