Kenaikan suhu global menjadi salah satu isu yang menjadi perbincangan dan ditargetkan untuk dilakukan pengendalian. Baru-baru ini dilakukan Conference of the Parties (COP) 26 yang merupakan konferensi Perserikatan Bangsa-Bangsa yang membahas mengenai solusi atau pengendalian untuk mengatasi perubahan iklim yang terjadi secara global. Pembahasan utama dari konferensi ini adalah strategi dan kebijakan pada bagian kehutanan, pertanian, energi, dan transportasi. Target dari hal ini adalah peningkatan suhu global tidak lebih dari 1,5o C. Berdasarkan laporan dari Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) menunjukkan bahwa dunia sudah mengalami pemanasan sebanyak 1 Derajat Celsius dan sedang menuju pemanasan sebesar 2,7o C. Berkaitan dengan hal ini menjadikan negara-negara ikut berkomitmen untuk mencapai Net Zero Emission di tahun 2050.
Indonesia menjadi salah satu negara yang berkomitmen untuk menjaga kenaikan suhu global di bawah 1.5oC. Komitmen Indonesia terkait dengan iklim ini antara lain mengurangi emisi GRK sebanyak 29% di bawah business-as-usual di tahun 2030. Dalam menghadapi COP26 di tahun 2021, Indonesia memiliki dokumen bernama Indonesia Long-Term Strategy for Low Carbon and Climate Resilience (LTS-LCCR) yang berisi mengenai tujuan dan rencana tindakan terhadap perubahan iklim di Indonesia sampai tahun 2050. Tujuan dan rencana tindakan ini salah satunya adalah mencapai emisi GRK puncak di tahun 2030 dan menuju Net Zero Emission di tahun 2060.
Peran Perusahaan Mencapai Net Zero Emission 2060
Dalam mencapai tujuan ini maka mulai untuk diterapkannya model ekonomi sirkular, di mana sumber daya atau suatu barang harus dimanfaatkan kembali secara terus menerus sehingga tidak ada barang yang selesai digunakan menjadi tidak bermanfaat. Sektor industri berperan menghasilkan 27% emisi CO2 dan bahan-bahan utama yang menyebabkan emisi ini adalah besi, semen, aluminium, dan bahan kimiawi. Dengan mengetahui hal tersebut maka dengan mengurangi penggunaan dari material tersebut dapat menjaga pemanasan tidak melebihi 1,5oC.
Untuk menerapkan dan berpartisipasi dalam mencapai Net Zero Emission ini tidak hanya dilakukan oleh pihak-pihak tertentu saja, tetapi perlu adanya kerja sama untuk mewujudkan tujuan yang sama dalam skala besar. Industri-industri dan perusahaan perlu menunjukkan komitmen mereka dalam pengurangan emisi bukan hanya di produksinya tetap dalam rantai pasoknya (mulai dari pengiriman bahan baku hingga distribusi produk). Perusahaan perlu untuk mulai mempertimbangkan siklus produknya agar tercapai ekonomi sirkular yang bagus. Apakah hanya pemerintah dan perusahaan saja yang ikut serta dalam program ini? Tentu tidak, dalam skala individu juga dapat berpartisipasi dimulai dari menggunakan transportasi umum untuk mengurangi emisi dari penggunaan kendaraan pribadi.
Dalam mencapai upaya net zero emission perusahaan-perusahaan dapat mulai menerapkan beberapa standar-standar internasional terkait dengan lingkungan (Contohnya : ISO 14001:2015), terkait dengan penerapan standar internasional ini perusahaan dapat menggunakan jasa konsultan ISO Bizplus agar sistem dapat dibentuk dengan baik dan implementasinya efektif.
Penulis : YW