SMED

PENERAPAN SMED DALAM ISO 9001:2015

PENERAPAN SMED DALAM ISO 9001:2015 SEBAGAI ALAT PENURUNAN DOWNTIME

DEFINISI:

  • Downtime adalah jumlah waktu di mana suatu peralatan tidak dapat beroperasi disebabkan adanya kerusakan (failure), namun pabrik masih dapat beroperasi karena masih adanya peralatan lain yang bisa menggantikan fungsi sehingga proses produksi masih bisa berjalan.
  • ISO 9001 adalah sistem manajemen mutu yang mencantumkan persyaratan yang harus dijalankan oleh organisasi dan harus dijaga implementasinya dalam pemenuhan kepuasan pelanggan.
  • SMED (Single Minutes Exchange of Dies) adalah salah satu metode peningkatan (improvement) dari Lean Manufacturing yang digunakan untuk mempercepat waktu setup pergantian dari memproduksi satu jenis produk ke model produk lainya. SMED ditemukan oleh Shigeo Shingo. (http://www.leanindonesia.com/tag/smed-2/)
  • Aktivitas Internal adalah aktivitas yang dilakukan saat mesin mati atau tidak berproduksi
  • Aktivitas Eksternal yaitu aktivitas yang bisa dilakukan saat mesin beroperasi dan memproduksi barang

MANFAAT IMPLEMENTASI

Integrasi terkait ISO 9001:2015 dan SMED dapat membawa perusahaan baik jasa ataupun manufaktur semakin maju terutama dalam penurunan downtime. ISO 9001:2015 sebagai sistem manajemen sedangkan SMED sebagai tools yang diterapkan dalam persyaratan ISO 9001:2015. Salah satu persyaratan ISO 9001:2015 yaitu pasal 8.1 terkait pengendalian operasional di mana dijelaskan secara umum bahwa operasional harus dikendalikan. Integrasi ini dilakukan dengan cara menggunakan SMED sebagai salah satu cara untuk meningkatkan operasional sehingga downtime dapat berkurang dan implementasi ISO 9001:2015 dalam perusahaan semakin efektif. Tahapan SMED terdiri dari:

Tujuan dari tahapan di atas adalah mengurangi aktivitas internal dengan cara menjadikan aktivitas tersebut menjadi eksternal ataupun meningkatkan performa aktivitas yang ada, termasuk juga mengurangi waktu pergantian (Changeover Time) yang menyebabkan downtime. Kasusnya tergantung perusahaan tersebut termasuk Jasa atau Manufaktur, sehingga apabila metode ini dimasukkan sebagai tools dalam penerapan ISO 9001:2015 maka tentu downtime akan semakin berkurang.

Contohnya: Penerapan SMED pada Formula 1 Pit Stop

Selain contoh pada formula 1 metode ini juga dapat diterapkan pada perusahaan Manufaktur atau yang memproduksi produk terutama mengurangi downtime pada mesin produksi dengan cara melakukan pemeliharaan berkala sehingga kerusakan berkurang karena termasuk aktivitas internal, meningkatkan aktivitas internal maupun eksternal sehingga tidak terjadi lagi downtime yang besar. Pengendalian aktivitas yaitu sebagai berikut:

Kesimpulan yang dapat diambil bahwa penerapan ISO 9001:2015 sangat diperlukan dan tentunya perlu ada juga metode lainnya yang diintegrasikan salah satunya SMED sebagai alat yang akan membuat penerapan ISO 9001:2015 semakin efektif terutama dalam penurunan downtime pada perusahaan.

Keyword: SMED, ISO 9001, Downtime, Lean.