Jangan SKIP! Ini Persyaratan dan Cara Pengurusan Sertifikasi ISO

Jangan SKIP! Ini Persyaratan dan Cara Pengurusan Sertifikasi ISO

Banyak perusahaan kini mulai melirik sertifikasi ISO untuk meningkatkan mutu, efisiensi, sekaligus memperkuat kepercayaan pelanggan. Namun, tidak sedikit yang tergoda oleh tawaran “jalur cepat” dari vendor yang hanya menjual sertifikat tanpa membangun sistem. Padahal, ISO bukanlah produk yang bisa dibeli, melainkan sistem manajemen yang harus diterapkan secara konsisten.

Sertifikat ISO berlaku selama tiga tahun. Selama periode tersebut, perusahaan wajib menjalani audit pengawasan (surveillance audit) setiap tahun. Setelah tiga tahun, sertifikat harus diperbarui melalui recertification audit. Artinya, ISO adalah proses berkelanjutan, bukan sekali urus lalu selesai.

Tahapan Umum Pengurusan ISO

Agar perusahaan memperoleh ISO yang sah, ada beberapa tahapan penting yang harus dijalani:

  1. Dokumentasi – Menyusun kebijakan mutu, sasaran mutu, prosedur kerja, serta formulir pendukung.
  2. Implementasi Sistem – Seluruh karyawan menjalankan prosedur yang sudah ditetapkan.
  3. Audit Internal – Pemeriksaan oleh tim internal untuk memastikan sistem berjalan sesuai standar.
  4. Tinjauan Manajemen – Pimpinan mengevaluasi efektivitas sistem dan memberi arahan perbaikan.
  5. Audit Sertifikasi – Dilakukan oleh Badan Sertifikasi independen, meliputi audit dokumentasi (Stage I) dan audit implementasi (Stage II).

Dengan tahapan ini, sertifikat yang diperoleh benar-benar valid dan bermanfaat.

ISO Asli vs Sekadar Sertifikat

ISO yang asli adalah ketika sistem benar-benar dijalankan, didukung bukti dokumentasi, dan diaudit oleh Badan Sertifikasi kredibel. Sebaliknya, “sertifikat instan” tanpa penerapan nyata berisiko: kepercayaan pelanggan hilang, gagal ikut tender, bahkan dianggap tidak sah.

Waspadai Pengurusan Sertifikasi ISO Instan

Beberapa red flag yang perlu diperhatikan antara lain:

  1. Menawarkan sertifikat hanya dalam hitungan hari.
  2. Tidak ada pelatihan, dokumentasi, atau implementasi.
  3. Sertifikat diterbitkan lembaga yang tidak diakui.

Pengurusan ISO adalah investasi jangka panjang untuk bisnis. Jangan mudah tergoda dengan sertifikasi singkat tanpa proses yang benar. Dengan membangun sistem sejak awal, perusahaan tidak hanya mendapatkan sertifikat, tetapi juga manfaat nyata berupa efisiensi, kepercayaan, dan keberlanjutan usaha.


Akhir-akhir ini banyak perusahaan terhasut dengan tawaran pengurusan ISO yang instan. Padahal, sistem ISO harus dibangun dari awal agar sah dan bermanfaat. Jika perusahaan Anda baru akan memulai sertifikasi ISO, atau sertifikat lama sudah kadaluarsa dan ingin mulai lagi, pastikan memilih jalur yang benar. Mulailah dengan memahami tahapan yang valid: dokumentasi, implementasi, hingga audit. Bukan sekadar membeli sertifikat.

Jangan biarkan perusahaan Anda terjebak “sertifikat instan” yang berujung merugikan

Bizplus.id mendampingi mulai dari penyusunan dokumen, implementasi, hingga audit agar sistem ISO Anda valid dan berdaya guna.

Hubungi Bizplus.id untuk konsultasi awal gratis. Klik di sini untuk terhubung dengan kami.

Penulis: KT

Baca Juga: