Dalam beberapa bulan terakhir, angka kecelakaan kerja di Indonesia terus menjadi perhatian serius. Berdasarkan laporan dari Kementerian Ketenagakerjaan, tercatat lebih dari 50.000 kecelakaan kerja terjadi di berbagai sektor industri sepanjang tahun 2024, dengan sekitar 3.000 kejadian yang berujung pada kecacatan serius atau kematian. Hal ini semakin menegaskan kebutuhan akan sistem yang lebih efektif dalam mengidentifikasi dan mengelola risiko di tempat kerja, seperti yang ditawarkan oleh standar ISO 45001, guna mencegah terjadinya kecelakaan yang lebih besar di masa depan.
ISO 45001 adalah standar internasional yang dirancang khusus untuk membantu organisasi dalam mengelola keselamatan dan kesehatan kerja (K3) secara sistematis dan terstruktur. Dengan mengadopsi ISO 45001, perusahaan dapat menciptakan lingkungan kerja yang lebih aman melalui pendekatan yang proaktif dalam mengidentifikasi bahaya dan mengevaluasi risiko yang ada. Salah satu aspek kunci dari ISO 45001 adalah penilaian risiko yang berkelanjutan, di mana organisasi diminta untuk secara rutin mengidentifikasi potensi bahaya yang dapat membahayakan karyawan, serta mengembangkan langkah-langkah pencegahan dan pengendalian yang tepat.
Selain itu, standar ini juga menekankan pentingnya keterlibatan karyawan dalam proses manajemen keselamatan. Dengan memberikan karyawan kesempatan untuk ikut serta dalam pengidentifikasian risiko dan menyusun prosedur keselamatan, perusahaan dapat memastikan bahwa setiap aspek pekerjaan yang berpotensi membahayakan sudah diperhatikan secara menyeluruh. Pendekatan partisipatif ini, yang melibatkan semua tingkatan dalam organisasi, telah terbukti mengurangi kecelakaan kerja karena karyawan menjadi lebih sadar dan terlatih dalam mengidentifikasi bahaya serta tahu apa yang harus dilakukan dalam situasi darurat.
ISO 45001 juga mendorong perusahaan untuk melakukan pemantauan dan evaluasi berkelanjutan, yang memungkinkan organisasi untuk mengidentifikasi masalah sebelum berkembang menjadi kecelakaan besar. Dengan adanya sistem pemantauan yang rutin dan pelaporan yang transparan, perusahaan dapat segera melakukan perbaikan dan penyesuaian pada kebijakan dan prosedur keselamatan kerja. Hal ini tidak hanya meningkatkan keselamatan di tempat kerja, tetapi juga mengurangi risiko finansial dan reputasi yang dapat timbul akibat kecelakaan kerja.
Dari ketiga poin utama di atas, Anda dapat mendapatkan informasi lebih lanjut untuk penerapannya dengan berkonsultasi dengan Konsultan Bizplus.id yang sudah terpercaya menangani berbagai perusahaan dalam penerapan K3. Namun terdapat beberapa tips yang dapat Anda lakukan untuk persiapan Audit ISO 45001 :
1. Pastikan Dokumen tersedia dan terupdate
Dalam hal ini anda perlu memastika semua dokumen yang dipersyartkan oleh ISO 45001 sudah tersedia dan sesuai dengan kondisi di lapangan. Proses dokumentasi biasanya memerlukan waktu yang cukup lama, Anda dapat menggunakan jasa konsultan Bizplus dalam pembuatan dokumen ISO 45001 .
2. Pelatihan Karyawan
Pemahaman karyawan sangat dibutuhkan untuk keberhasilan penerapan system manajemen K3 , Konsultan Bizplus menyediakan paket training ISO 45001 untuk perusahaan Anda.
3. Audit Internal
Auditor yang ditunjuk sebagai audit internal perlu dipastikan kompetensinya agar pelaksanaan audit internal berjalan efektif untuk mengetahui gap yang masih belum terpenuhi dari persyaratan ISO 45001, maka Anda dapat mengikuti training audit internal dengan konsultan Bizplus.id.
4. Konsistensi Penerapan
Membentuk sistem perlu konsistensi dari pekerja, maka keikutsertaan manajemen puncak dalam keberhasilan sistem ini sangat berperan penting agar konsistensi di lapangan dapat terjaga .
Untuk lebih detailnya anda dapat menghubungi Konsultan Bizplus dalam persiapan sertifikasi ISO 45001.